Pemprov Sulteng Siapkan Infrastruktur Jalan Hadapi Lonjakan Mobilitas Nataru
Pemprov Sulteng Siapkan Infrastruktur Jalan Hadapi Lonjakan Mobilitas Nataru
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Bina Marga menegaskan kesiapan infrastruktur jalan provinsi dalam menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dr. Rusmiadi ST.SH.,M.Si Seketaris Dinas Bina Marga mengungkapkan bahwa Peningkatan aktivitas perjalanan pada periode Nataru dinilai menjadi perhatian serius, mengingat jalan provinsi berperan sebagai penghubung utama antara jalan nasional dan ruas-ruas kabupaten/kota. Secara tidak langsung, jalan provinsi menjadi tulang punggung distribusi dan pergerakan masyarakat di Sulawesi Tengah.
Beberapa ruas jalan nasional yang sering digunakan masyarakat, seperti Lintas Barat, Lintas Timur, dan jalur Pantai Barat, terhubung langsung dengan jaringan jalan provinsi. Oleh karena itu, kondisi jalan provinsi menjadi faktor penting dalam menjamin kelancaran dan keselamatan perjalanan.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Tengah telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung untuk menghadapi arus Nataru. Tujuan utama dari langkah ini adalah:
• Mengidentifikasi potensi risiko dan titik rawan menjelang Nataru
• Menyusun langkah antisipasi dan kesiapsiagaan
• Memastikan jalan provinsi dalam kondisi layak dilalui masyarakat
Berdasarkan kewenangan yang telah ditetapkan, panjang total jalan provinsi Sulawesi Tengah mencapai sekitar 1.683 kilometer, menjadikannya salah satu provinsi dengan jaringan jalan terpanjang di Indonesia. Seluruh ruas tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dalam hal pemeliharaan dan penanganan.
Jaringan jalan provinsi ini berfungsi strategis untuk menghubungkan:
• Lintas Timur dan Lintas Tengah
• Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur
• Sentra ekonomi, kawasan tambang, serta daerah wisata dan permukiman
Sejumlah ruas yang menjadi perhatian khusus karena berpotensi terdampak cuaca ekstrem, banjir, dan longsor antara lain:
• Tawaeli–Kasimbar
• Kulawi
• Watuameka (Kabupaten Poso)
Ketiga titik tersebut kerap mengalami longsor pada bulan Desember. Selain itu, beberapa ruas lain seperti Tambu–Bilutu (Tolitoli), Donggala–Parigi–Kasimbar, serta jalur di sekitar Danau Poso hingga Pendolo juga dipantau secara intensif.
Untuk meminimalkan risiko, Dinas Bina Marga telah melakukan:
• Pemeliharaan rutin dan penanganan darurat
• Pemasangan rambu peringatan di titik rawan
• Penyiapan marka dan pengamanan sementara
• Penanganan pascabencana pada ruas yang terdampak longsor dan banjir
Sejumlah dokumentasi penanganan jalan provinsi juga telah disiapkan sebagai gambaran kesiapan infrastruktur dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru. Pemerintah provinsi memastikan bahwa jalan-jalan utama tetap dapat dilalui masyarakat, termasuk dengan menyiapkan jalur alternatif pada beberapa ruas rawan.
Dengan kesiapan ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berharap mobilitas masyarakat selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dapat berjalan aman, lancar, dan terkendali, serta mendukung konektivitas sosial dan ekonomi di seluruh wilayah.

Posting Komentar